BANDA ACEH |
Pemerintah Kota Banda Aceh membangun kerjasama dengan Pemerintah Kota Toyama,
Jepang. Pertemuan tersebut dilakukan di balai kota. Jum’at (25/5/2018) pada
pertemuan tersebut dillakukan oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh, Drs Zainal
Arifin dan menyambut langsung delegasi Toyama yang dipimpin, Manager Divisi
Kebijakan Lingkungan Pemerintah Kota Toyama Koshin Takata.
Turut hadir sejumlah Kepala SKPK jajaran Pemko, Asisten Ekonomi dan
Pembangunan, Iskandar S SOS MSi, Kadiskominfotik, Bustami, Kadinkes dr Warqah
Helmi dan Kabag Adm Pembangunan, Muhammad Saifuddin Ambia dan perwakilan dari
Bappeda.
Pertemuan ini membahas berbagai hal yang mungkin dikerjasamakan. Pembicaraan
lebih diprioritaskan kepada penyedian air bersih. Selain itu kedua belah pihak
juga membahas bidang transportasi dan energi terbarukan.
Manager Divisi Kebijakan Lingkungan Pemerintah Kota Toyama Koshin Takata
mengatakan, saat ini pihaknya dan Pemkot Banda Aceh sedang membahas beberapa
hal yang dibutuhkan dalam menyediakan air bersih di Kota Banda Aceh untuk dituangkan
dalam nota kerja sama.
“Kita berharap bisa membantu memecahkan masalah yang ada di Kota Banda Aceh dan
itu juga akan menjadi prestasi tersendiri bagi Kota Toyama,” ujar Koshin.
Kota Toyama sendiri memiliki sekitar 420 ribuan warga negara. Mereka mengolah
dan menyediakan air bersih dengan memanfaatkan air yang dihasilkan dari
pegunungan di Kota Toyama.
Sementara Wakil Wali Kota Banda Aceh, Drs H Zainal Arifin mengaku senang dengan
tawaran penyediaan air bersih dari Pemerintah Kota Toyama. Ia mengajak
perwakilan dari Kota Toyama untuk datang ke PDAM Tirta Daroy, di WTP Lambaro.
“Ada tiga masalah bagian, pertama produksi, kedua jaringan induk, ketiga
jaringan tersier dari induk ke masyarakat. Nanti mereka akan memilih akan
bekerja sama dalam hal apa,” ujar Zainal usai bertemu dengan perwakilan
Pemerintah Kota Toyama.
Zainal berharap dengan kerja sama tersebut, penyediaan air bersih terhadap
masyarakat Kota Banda Aceh bisa terlayani dengan baik, sesuai target, yakni di
awal tahun 2020.
“Target kita, awal 2020 persoalan air bersih di Banda Aceh tuntas dan bisa
dinikmati warga kota dengan lancar,” ujarnya.
Zainal juga mengharapkan kerja sama dalam bidang lainnya dengan Pemerintah
Jepang untuk mempercepat pertumbuhan Kota Banda Aceh ke arah smart city.(lia)
Post a Comment