![]() |
Bupati bermain media pembelajaran bahasa inggris hasil karya siswa MTsN Meureudu |
MEUREUDU | Selama 4 Tahun menjadi mitra USAID
PRIORITAS, Bupati Pidie Jaya, Tgk Aiyub Abbas, dapati pembelajaran di
sekolah/madrasah menjadi lebih menarik, relevan dan efektif, manajemen sekolah
lebih partisipatif, akuntabel dan terfokus pada peningkatan mutu pembelajaran,
“Perubahan ini patut kita apresiasi dan fasilitator daerah (fasda) yang menjadi
motor penggeraknya harus tetap diberdayaan untuk melatih guru secara
berkelanjutan,”kata bupati pada kegiatan Rapat Pemangku Kepentingan dan
Penutupan Program USAID PRIORITAS tingkat Provinsi Aceh yang dipusatkan di Aula
Kantor Bupati Pidie Jaya, Selasa (9/5/2017). Dalam kegiatan tersebut ikut dihadiri Dinas
Pendidikan Provinsi Aceh, Kanwil Kemenag Aceh serta seluruh stakeholder pendidikan
Pidie Jaya, dan Bupati juga menginstruksikan kepada dinas pendidikan Pidie
Jaya agar dapat melanjutkan praktik baik yang telah dilakukan selama ini, terutama di
sekolah yang bukan mitra USAID sehingga akses pendidikan yang berkualitas dapat
dirasakan oleh seluruh siswa di Kabupaten Pidie Jaya.
Bupati
menambahkan, salah satu satu strategi yang terbaik adalah dengan tetap
mengaktifkan atau revitalisasi Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) sehingga pelatihan dapat terpusat di cluster-cluster yang
berdekatan dengan sekolah guru yang bersangkutan. Aiyub juga berharap, budaya
baca yang telah dikembangkan di sekolah mitra dapat ditularkan ke sekolah
lainnya, “Kita juga patut berbangga dengan penerapan budaya membaca di
sekolah dan Program Buku Bacaan Berjenjang. Semoga budaya baca akan terus
tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya kemampuan siswa memahami
bacaan,” harap bupati.
Pada kegiatan ini juga menampilkan demo media
pembelajaran hasil karya guru dan siswa yang menampilkan siswa SDN Simpang Tiga
Meureudu mendemokan pembelajaran IPA “Gunung Berapi” dan siswa MTsN Meureudu
yang mendemokan “Cara Mudah Berbahasa Inggris Menggunakan Media Gambar”.
Dr
Muhibbuddin, Governance Specialist USAID PRIORITAS mengatakan, kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya sudah berjalan dengan sangat
baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi dan dokumentasi praktik baik
yang dikumpulkan dari sekolah mitra dan fasda, bahkan Pidie Jaya termasuk salah
satu kabupaten yang mempunyai komitmen tinggi terhadap pendidikan. “Tingginya
komitmen ini dibuktikan dengan tingginya diseminasi atau perluasan pelatihan
secara mandiri oleh guru dari 24 sekolah mitra USAID tersebar ke 121 sekolah
lain secara mandiri oleh guru sendiri dan didukung oleh pemda,” kata
Muhibbuddin. Ia juga berharap bahwa pertemuan ini merupakan kesempatan
yang baik untuk mempersamakan persepsi dan strategi keberlanjutan pasca program
ini berakhir.
Pidie Jaya
telah memiliki 39 fasda bidang pembelajaran dan manajemen sekolah SD/MI dan
SMP/MTs serta Fasda Buku Bacaan Berjenjang untuk membaca kelas awal SD/MI.
Sebanyak 24 sekolah menjadi mitra USAID PRIORITAS dan sudah dilatih 340 orang
guru/kepsek dan komite dengan pendekatan Praktis, partisipatif,
menggunakan banyak video, praktik mengajar, dan pendampingan. Selain itu USAID
telah menghibahkan 6.000 buku untuk meningkatkan budaya baca di sekolah
mitranya dan menambah hibah 3.600 Buku Bacaan Berjenjang (B3) kepada 40 SD/MI
untuk keterampilan membaca dan pemahaman bacaan pada kelas awal SD/MI.
Program ini
juga telah didiseminasi (di sebarluarkan secara mandiri) pada sekolah 121
sekolah dengan total peserta yang telah dilatih 757 menggunakan dana BOS dan
mandiri sebesar Rp 950.500.000. Dampak dari program ini pada sekolah mitra,
terjadi perubahan / peningkatan dalam peran guru mengajar, sikap dan kegiatan
siswa, peningkatan kinerja siswa, minat dan kemampuan baca, lingkungan sekolah,
manajemen sekolah dan partisipasi masyarakat.
Dalam pertemuan ini diungkapkan tantangan dan
peluang bagi kemajuan pendidikan di Pidie Jaya, diantaranya fasda yang selalu
diberdayakan untuk melatih dan mendampingi sekolah/madrasah, terutama untuk
tetap berkomitmen melaksanakan praktik yang. Pemilihan sekolah “praktik yang
baik” yang siap untuk berbagi pengalaman mereka dan Forum KKG/MGMP yang telah
berjalan dengan baik sebagai ajang bagi guru pembelajar untuk saling
membelajarkan. Budaya membaca terus ditumbuh berkembangkan seiring dengan
meningkatnya kemampuan siswa memahami bacaan.
Post a Comment