Konsul Jenderal Amerika, Hether Variava, mengajak siswa kelas II MIN Maros Baru membaca terbimbing dengan buku bacaan berjenjang
MAKASSAR | Direktur Misi Badan Pembangunan Internasional Amerika
(USAID), Erin McKee, dan Konsul Jendral Amerika di Surabaya, Heather Variava
mengunjungi lembaga pendidikan yang ada di Makassar dan Maros, Sulawesi
Selatan, untuk melihat dampak program jangka panjang USAID bekerja sama dengan
pemerintah daerah, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dan sekolah
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar
Kunjungan tersebut berfokus dalam meninjau dampak program
USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, and
Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students) yang dimulai sejak tahun 2012
dan akan berakhir pada pertengahan tahun ini. Program ini memperkenalkan
pembelajaran aktif dan kontekstual, manajemen berbasis sekolah, budaya baca dan
juga peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan sekolah.
Dengan kerja sama dengan sekolah, LPTK, dan pemerintah
daerah, USAID telah membantu meningkatkan kualitas pendidikan secara
keseluruhan sehingga para siswa dapat mengembangkan kebiasaan belajar yang
lebih baik. Direktur Misi McKee dan Konsul Jendral Variava juga mengunjungi
sekolah mitra USAID PRIORITAS yaitu SDN Gunung Sari I Makassar dan
Madrasah Ibtidaiyah Maros Baru, Maros.
Bersama pejabat pemerintah daerah setempat, Konsul Jendral
dan Direktur Misi meninjau kelas-kelas, berbicara dengan para guru dan
pengelola sekolah, bertemu dengan beberapa anggota komite sekolah yang aktif
membantu memfasilitasi pembelajaran di kelas bersama guru. “Komunitas di
sekitar sekolah sangat aktif terlibat dalam membantu para guru mengajar dengan
lebih baik. Sekolah-sekolah ini menunjukkan komitmen yang tinggi meningkatkan
kualitas pembelajaran dan dampaknya memperlihatkan komitmen mereka,” ujar
Konsul Jendral Variava.
"Sangat menarik melihat bagaimana para siswa di
sekolah ini sangat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran; dan bagaimana para
guru sangat bangga bisa menggunakan keterampilan mengajar yang baru!
Peningkatan kualitas di sekolah ini dan juga sekolah-sekolah mitra USAID
PRIORITAS yang lain, menunjukkan bahwa menerapkan pembelajaran aktif dan
manajemen berbasis sekolah dengan konsisten telah meningkatkan kualitas
pendidikan ribuan siswa,” ujar Direktur Misi USAID McKee.
Nur Ridhawati, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN)
Maros Baru, mengatakan bahwa kekonsistenan menerapkan metode-metode program
USAID telah menjadikannya memperoleh juara kepala madrasah terbaik di
Sulawesi Selatan pada tahun 2015. "Pelatihan-pelatihan yang telah kami
dapatkan mendorong kami untuk terus maju berkembang,” ujarnya. Kemajuan
tersebut juga telah membuat sekolah memperoleh banyak penghargaan yang lain.
Selama tiga tahun belakangan, sekolah telah menerima 62 penghargaan (dan hanya
10 penghargaan saja selama periode sebelumnya yaitu antara tahun 1998
sampai 2012 sebelum bermitra dengan USAID).
Idrus, Kepala SDN Gunung Sari 1 Makassar, menerangkan bahwa
sekolahnya juga menikmati jerih payah berkat komitmen mereka untuk penerapkan
praktik pendidikan yang lebih baik. “Dengan menerapkan pendidikan aktif,
manajemen berbasis sekolah, pertisipasi masyarakat dan juga budaya baca, kami
baru saja menjadi juara satu lomba literasi se-kota makassar, yang
menunjukkan membaiknya tingkat membaca di sekolah kami,” katanya.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Ismunandar, USAID
PRIORITAS telah membawa peningkatan mutu pembeljaran di sekolah. “Pembelajaran
menjadi lebih relevan sesuai dengan konteks, lingkungan, dan kebutuhan siswa.
Para guru menjadi lebih inovatif dalam mengembangkan metode, media dan sumber
belajar untuk siswa. Para siswa juga lebih menikmati pelajaran mereka dan
lebih banyak menghasilkan karya belajar dan membaca juga sudah lebih membudaya
pada siswa,” katanya.
Bupati Maros, Hatta Rahman yang datang bersama Ketua DPRD
Maros, A.S Chaidir Syam, Ketua Komisi III DPRD Maros, Haeriah Rahman, dan
Kepala Kemenag Maros, Syamsudin, berharap program USAID PRIORITAS terus
berlanjut. “Program ini sangat sesuai dengan fokus kami pada paruh kedua
pemerintahan ini yaitu pengembangan sumber daya manusia. Saya menyaksikan
sendiri siswa menjadi sangat antusias belajar dan guru guru menjadi kreatif dan
inovatif dalam pembelajaran. Ini modal yang amat baik bagi pengembangan sumber
daya manusia ke depan,”ujar Bupati yang berjanji akan mendesiminasikan program
USAID PRIORITAS ke sekolah-sekolah lainnya dengan menggunakan dana APBD.
Program USAID PRIORITAS adalah program kerjasama lima tahun
yang didanai oleh USAID. Program ini dirancang untuk membawa pendidikan
berkelas dunia ke Indonesia. USAID PRIORITAS bekerja di 9 provinsi, yaitu Aceh,
Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan,
Papua, dan Papua Barat.
Post a Comment