SIGLI - Satu tahu terakhir ini ada pemandangan yang berbeda di
kabupaten Pidie, para guru SD dan SMP giat mengikuti pelatihan proses
pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi dalam pengembangan karir. Lebih dari
tiga ribuan guru sudah mengikuti pelatihan secara mandiri dengan menggunakan
dana sendiri, yang sebagian besar menyisihkan uang sertifikasi mereka. Tentu,
semangat tersebut tidak terlepas dari dorongan Kepala Dinas Pendidikan Pidie,
Murthalamuddin SPd MSP dan pra Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan
yang kerap kali turun ke sekolah.
Sebagai salah satu kabupaten mitra USAID DBE (Decentralized Basic Education), tidaklah
berlebihan USAID PRIORITAS memberikan apresiasi kepada kabupaten tersebut
dengan memberikan penghargaan kepada Dinas Pendidikan Pidie atas komitmennya
yang tinggi untuk mendiseminasikan program USAID PRIORITAS dengan melatih
guru secara mandiri. “Kegiatan ini dimotivasi oleh Kadisdik, sehingga guru
sadar bahwa guru harus meningkatkan kompetensinya dalam pengembangan karir, salah
satunya dengan pelatihan proses pembelajaran,” kata Ridwan Ibrahim, Koordinator
USAID PRIORITAS di Banda Aceh Minggu lalu ia mengatakan atas dasar itulah
disdik Pidie harus diapresiasi.
Menjelang berakhirnya program USAID
PRIROITAS di Aceh, pertengahan tahun ini, Ridwan berharap disdik dapat teruskan
pelatihan dan gunakan modul USAID PRIORITAS terutama untuk aktifkan Kelompok
Kerja Guru/Gugus (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). “Bila
difungsikan dengan baik, KKG/MGMP akan terus hidup karena merupakan sarana
untuk terus meningkatkan kualitas guru. Disdik dapat motivasi fasilitator
daerah untuk berkreasi membedah isi tiap unit modul USAID PRIORITAS sesuai dengan
tuntutan pembelajaran dari kurikulum sebelumnya, terutama pasca program
PRIORITAS,” harap Ridwan.
Sementara itu, Kadisdik Pidie menggungkapkan terimakasih
atas penghargaan tersebut. Menurut dia, dorongan yang dilakukan kepada guru
untuk terus berlatih sudah mulai terlihat dampaknya di dalam kelas, terutama
pada pola guru mengelola kelas.
“Dampaknya sangat baik, metode PAKEM adalah
cara paling tepat untuk pembelajaran saat ini, guru menjadi lebih kreatif dan
peserta didik jadi lebih mengembangkan afektif dan psikomotorik,” jelas
Murthalamuddin.
Ia mengaku sedang mempersiapkan fasilitator
daerah untuk melakukan supervisi klinis terhadap guru yang sudah dilatih.
“Pasca program PRIORITAS, para fasilitator akan kita maksimalkan fungsinya
untuk melakukan penguatan di KKG dan MGMP,” katanya.
Post a Comment