Wakil Bupati Aceh Besar Drs Syamsulrizal MKes bersam Kepala BP3A Prov
Aceh, staf ahli Bupati Rasidi SSos, Kepala BKSPP dan PA Drs Affandi, Ketua MPU
Tgk Muhammad MJ, melepas balon pada launching pendirian PATBM di di
Gampong Lubok Sukon, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (28/12/2016).
JANTHO | Guna mengantisipasi
kekerasan terhadap anak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui Badan
Kesejahteraan Keluarga Sejahtera Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(BKSPP dan PA) melakukan kampanye dan sekaligus launching pendirian lembaga
Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), di Gampong Lubok Sukon,
Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (28/12/2016).
Launching pendirian PATBM ditandai pelepasan balon
yang dilakukan Wakil Bupati Aceh Besar Drs Syamsulrizal MKes, dan turut hadir
Kepala BP3A Prov Aceh, staf ahli Bupati Rasidi SSos, Kepala BKSPP dan PA Drs
Affandi, Ketua MPU Tgk Muhammad MJ, aktivis pelindungan anak, tokoh masyarakat
dan anak-anak gampong lubok Sukon.
Dikatakan Wabup Syamsulrizal, kampanye PATBM
dilakukan untuk memberi informasi kepada seluruh masyarakat tentang pentingnya
keterlibatan pemerintah dan masyarakat dalam pencegahan serta perlindungan anak
guna menurunkan angka kekerasan terhadap anak. "PATBM merupakan sebuah
jariangan atau kelompok warga yang bekerja secara terpadu untuk mencapai tujuan
perlindungan anak," tegasnya.
PATBM sebagai program nasional yang diluncurkan
Kementerian Pemberdayaan perempuan dan PA, pada tahun 2016 mengembangkan model
di 136 desa/kelurahaan di 68 Kab/kota di 34 provinsi. "Aceh Besar pilot
projek PATBM dikembangkan di gampong Lambirah kecamatan Sukamakmur dan Lubok
Sukon," ungkap Syamsulrizal.
Sementara Kepala BKSPP dan PA Kabupaten Aceh Besar
Drs Affandi, menjelaskan bahwa PATBM berorientasi pada kegiatan terpadu mulai
dari promosi, pencegahan, penanganan dan rehabilitasi dengan cara membangun
sinergitas dengan jaringan lembaga desa, perangkat desa, PKK, kader KB serta
lembaga pemerintah serta TNI/Polri untuk me. "Lembaga ini nantinya akan
melindungi anak dari segala bentuk kekerasan sehingga ditemukan jalan keluar
atas permasalahan yang terjadi pada anak," pungkas Affandi.(Mariadi)
Post a Comment