Anggota DPRA Bardan Sahidi, didepan para peserta, saat
memberikan motivasi kepada para dewan guru yang ikut pada
pelatihan tersebut, Sabtu (19/3/2016).
REDELONG | Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Aceh, Bardan Sahidi, memberikan motivasi kepada para guru dan
kepala sekolah SD/MI akan pentingnya menumbuhkan budaya baca di sekolah,
“membaca akan membuka jendela dunia, apa yang tidak kita ketahui akan kita ketahuinantinya dengan membaca,” kata Bardan memberi semangat kepada peserta
Pelatihan Modul III USAID Prioritas jenjang SD/MI di Redelong, Sabtu (19/3/2016).
Dalam kesempatan tersebut, Bardan berbagi kiat menggiring siswa agar mereka senang membaca dan cinta buku, Metode mengajak siswa mencintai membaca diantaranya secara Informatif yaitu mendorong rasa ingin tahu siswa dengan cara menerangkan gambar-gambar yang membuat mereka senang melihatnya, Rekreatif membaca dilakukan dalam suasana santai sambil bercerita sehingga siswa merasa nyaman, misalnya dengan dilakukan di taman atau ditempat terbuka. dan Inovatif dengan adanya hal-hal baru untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan imajinasi dan keterampilannya” jelas dia
Dalam kesempatan tersebut, Bardan berbagi kiat menggiring siswa agar mereka senang membaca dan cinta buku, Metode mengajak siswa mencintai membaca diantaranya secara Informatif yaitu mendorong rasa ingin tahu siswa dengan cara menerangkan gambar-gambar yang membuat mereka senang melihatnya, Rekreatif membaca dilakukan dalam suasana santai sambil bercerita sehingga siswa merasa nyaman, misalnya dengan dilakukan di taman atau ditempat terbuka. dan Inovatif dengan adanya hal-hal baru untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan imajinasi dan keterampilannya” jelas dia
Lanjut Bardan, ia juga mengingatkan bahwa
membangun pendidikan tidaklah semudah membalik telapak tangan, tetapi
membutuhkan waktu yang lama untuk melihat hasilnya, “Jika proyek fisik atau
infrastruktur dengan mudah kita melihatnya, "hari ini dibangun dan tahun
depan kita sudah dapat menikmati hasilnya. Tetapi investasi pendidikan membutuhkan
waktu lama, contohnya saja saat kita melakukan investasi pendidikan puluhan tahun
yang lalu, dan baru dapat dinikmati saat ini", kata Bardan memberi semangat bagi
para guru untuk tidak pernah berhenti meningkatkan kemampuan mengajar dan
mengimplementasikan hasil pelatihan kepada siswa di sekolah.
Sementara
itu, Kasi Kurikulum Dikdas dan Lanjutan Dinas Pendidikan Bener Meriah, Endang
Mayuzar Fasilitator USAID Prioritas Kabupaten Bener Meriah, mengapresiasi
hibah Buku Bacaan Berjenjang yang total keseluruhannya sebanyak 9.420 buku, untuk mendukung kemampuan membaca siswa dan budaya baca di sekolah,
“Pelatihan pemanfaatan buku ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dan mendukung budaya baca di sekolah, khususnya untuk kelas awal. Sedangkan kelas tinggi akan fokus kepada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penulisan laporan yang baik,” jelas Endang.
“Pelatihan pemanfaatan buku ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dan mendukung budaya baca di sekolah, khususnya untuk kelas awal. Sedangkan kelas tinggi akan fokus kepada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penulisan laporan yang baik,” jelas Endang.
Saat ini
kegiatan membaca siswa terbatas pada buku teks, karena kurangnya buku bacaan
atau referensi yang dibutuhkan siswa pada sebagian besar sekolah. Apalagi buku
bacaan yang ada kurang memperhatikan kemampuan siswa yang berbeda dari siswa
yang baru belajar membaca sampai siswa yang sudah lancar membaca. Buku bacaan
berjenjang ini dibagi enam tingkatan atau jenjang kesulitan, mulai dari yang
sederhana untuk anak yang baru belajar membaca, sampai yang tingkat
kesulitannya semakin tinggi bagi anak yang sudah lancar membaca. Masing-masing
jenjang ditandai warna sampul buku yang berbeda. Misalnya, pada jenjang yang
paling rendah (buku berwarna merah) hanya ada satu kalimat yang terdiri dari
beberapa kata di setiap halaman, dan ada pengulangan struktur kalimat untuk
memudahkan anak mempelajari dan memahami isi buku.
Post a Comment