BANDA ACEH | Mantan Juru Bicara Gerakan Aceh Merdeka (Jubir GAM), Sufaini Usman Syekhy
ikut bicara tentang Peraturan Gubernur Aceh Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Hukum Acara Jinayat di Lapas. Meskipun banyak pihak menghujat, dia
malah memuji keberanian Gubernur Aceh Irwandi Yusuf atas kebijakan tersebut.
“Pemimpin di Aceh butuh keberanian dan kecerdasan, dan
itu ada sama Gubernur Irwandi,” kata mantan Juru Bicara Gerakan Aceh Merdeka
(Jubir GAM) Australia, Sufaini Usman Syekhy, Rabu, (17/4/2018).
Pro kontra terhadap Peraturan Gubernur Aceh Nomor 5
Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Hukum Acara Jinayat di Lapas
menurut Ketua Acehness Australian Association (AAA) ini adalah
hal biasa, karena di Aceh sebutnya, banyak pihak memiliki pemikiran dan
pemahaman yang berbeda terkait teknis pelaksanaan syariat Islam di Aceh.
“Menurut saya peraturan tersebut sudah mengakomodir
(menampung-red) seluruh pemahaman dan perbedaan pandangan menuju Aceh yang
lebih baik,” ujar pria yang akrab dipanggil Tengku Sekhy.
Untuk itu, dia meminta semua pihak supaya tidak mudah
terprovokasi dan termakan hasutan dari pihak pihak yang tak bertanggungjawab
untuk menolak, menghujat dan mencela kebijakan Pemerintahan Irwandi Yusuf-Nova
Iriansyah.
“Inikan hanya teknis pelaksanaan saja, bukan
menghilangkan pelaksanaaan hukum cambuk di Aceh. Kalau kebijakan untuk
menghilangkan hukum cambuk, itu baru wajar kita protes, dan saya duluan yang
menolak,” tegasnya.
Selanjutnya dia mengajak semua elemen, baik LSM,
ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh politik untuk mendukung penuh
pemerintahan dan kebijakan Gubernur Irwandi Yusuf dalam memimpin Aceh menuju
Aceh yang lebih baik dari segala sektor.
“Mari kita dukung Irwandi Yusuf, beliau adalah putra
terbaik Aceh yang punya keberanian dan kecerdasan untuk memajukan Aceh,”
pungkasnya. (ALN/JD)
Post a Comment