BANDA ACEH | Forum Koordinasi
Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik (KESBANGPOL) Aceh, Sabtu, (25/11/2017) melaksanakan
kegiatan Focus Group Discussion (FGD).
Focus
Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan kali ini membahas terkait
"Pemetaan Alternatif Langkah-Langkah Strategis dan Pendekatan yang Tepat
Dalam Upaya Pencegahan Radikalisme dan Ektremisme di Wilayah Aceh (Perspektif
Ekonomi, Sosial Budaya, dan Hukum)”.
Acara tersebut dibuka
oleh Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh Prof. Dr. Yusni
Sabi, MA, sekira pukul 09.00 hingga berakhir
12.30 di Ruang Memorial Perdamaian Aceh Kantor KESBABGPOL Aceh
Ketua
FKPT Aceh, Prof. Dr. Yusni Sabi, MA dalam sambutannya mengatakan, bahwa hasil Pemetaan tersebut nantinya dapat
menjadi masukan penting dan sangat berharga bagi Pemerintah Aceh dan juga
Pemerintah kabupaten/kota di wilayah Provinsi Aceh dalam upaya mengoptimalkan
peran Pemda Aceh serta berbagai komponen sipil di masa mendatang dalam upaya
pencegahan bertumbuh kembangnya paham/keyakinan/gagasan radikalisme dan
ekstremisme di Aceh.
Menurut
Yusni Sabi, upaya pencegahan berkembangnya paham/gagasan radikalisme dan
ekstremisme bukanlah merupakan tanggungjawab Pemerintah semata, melainkan
merupakan tanggungjawab bersama seluruh komponen bangsa, termasuk Pemda.
Ketua panitia Kurniawan S,
S.H., LL.M selaku Kepala Bidang Ekonomi, Sosial Budaya, dan Hukum (Kabid
EKOSOSBUDKUM) Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh yang juga
sebagai penanggungjawab pelaksanaan FGD tersebut dalam laporannya
mengatakan, FGD kali ini diselenggarakan sebagai
refleksi akhir tahun FKPT Aceh tahun 2017 sekaligus upaya pelibatan para tokoh
Ekonomi, Sosial Budaya dan Hukum dalam memetakan alternatif langkah strategis
beserta pendekatan yang tepat dalam upaya pencegahan radikalisme dan
ekstrimisme di Aceh.
"Hasil
Pemetaan tersebut kiranya dapat menjadi masukan penting bagi Forum Koordinasi
Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT) RI dalam upaya pencegahan berkembangnya ide/gagasan/paham radikalisme dan ekstremisme di Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Aceh di masa
mendatang", tegas Kurniawan S.
Dalam kordinasi tersebut turut hadir sebagai narasumber beberapa perwakilan tokoh aktifis dan sejumlah peneliti diantaranya, Muhammad MTA (Penasehat Khusus Gubernur
Aceh Bidang Politik dan Keamanan), Thamren Ananda, Wiraadmanita, S.H., M.H (Dekan Fakultas Hukum Abulyatama), Nur Maida Atmaja (Ketua Dewan Kesenian Aceh - DKA), T. Yanuarsyah (Dewan Pakar Dewan Kesenian Aceh -
DKA), T. M. Zulfikar (Aktifis Lingkungan dan Sosial), Nab Bahany AS (Praktisi Budaya Aceh), Munzami HS (Direktur Eksekutif IDEAS dan Pengamat
Ekonomi Aceh), Marzi Afriko (Peneliti Aceh), Raihal
Fajri (Direktur Yayasan KATAHATI Institute), Sehat
Ihsan Shadiqin (Akademisi UIN Ar Raniry), Syuqaira
El Humaira (Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Aceh - P3KA), Fadhilla (peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan
Kebijakan Aceh - P3KA),
Adapun Para tim Pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme
(FKPT) Aceh di Ketuai oleh Prof. Dr. Yusni
Sabi, MA, Sekretaris - Nasir Zalba, Kabid
Ekonomi, Sosial Budaya, dan Hukum (EKOSOSBUDKUM) - Kurniawan S, S.H., LL.M, Kabid Penelitian - Mukhlisuddin Ilyas, Kabid Media - Arif Hamdan
Post a Comment