BANDA ACEH | Rumah
Sakit ternama di Aceh kini tercoreng lagi, setelah adanya oknum Cleaning
Servise SR (19) yang merupakan warga Geuce Menara Kota Banda Aceh, melampiaskan
perbuatan bejat kepada seorang pasien berinisial FS pasca operasi.
Akan hal tersebut, dari sejumlah elemen di Aceh
mengecam pihak Direktur Rumah Sakit Umum Dr Zainoel Abidin Dr.Fachrul
Jamal,Sp.An.KIC diminta untuk mundur dari jabatan Direktur, karena tidak bisa
mencerminkan sebuah panutan, sebagai Rumah Sakit kebanggaan Masyarakat Aceh, yang di lalukan oleh oknum CS Rumah Sakit umum Dr Zainoel
Abidin Banda Aceh.
Sejumlah masyarakat yang meminta supaya Direktur RSUZA
untuk mundur dari jabatannya seperti Wapres BEM UIN Ar Raniry Banda Aceh,
Misran, juga KAHMI Aceh.Wapres Bem UIN Ar-Raniry meminta Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, dr. Fachrul Jamal, Sp.An.KIC,
mundur dari jabatannya terkait insiden pencabulan atas pasien pasca operasi
dibawah umur, FS (17) yang dilakukan oknum petugas cleaning servis di rumah
sakit itu, SR (19), pada 5 Oktober 2017 lalu.
Selain Direktur RSUZA yang diminta untuk mundur dari
jabatannya, Secara tegas Misran juga meminta untuk memberhentikan dan mengganti kepala ruangan serta petugas yang menjaga pasien dan
juga harus diproses secara hukum atas kelalaiannya”, kata Misran yang
menghubungi Wartawan melalui telepon selularnya, (13/10) Jum’at kemarin
Menurut Misran, seharusnya kejadian tersebut tidak
terjadi, jika pasien pasca operasi itu dijaga petugas dengan baik. Tidak ada
kesempatan bagi pelaku beraksi jika pasien dijaga petugas dengan baik, petugas
itu kerjanya apa ? ketus Misran.
Misran berpendapat, Direktur RSUDZA mesti
bertanggungjawab atas kelalaian anak buahnya tersebut yang menyebabkan
terbukanya kesempatan terjadinya kejahatan seksual terhadap pasien tersebut.
Direktur harus mundur sebagai bentuk tanggungjawabnya,
minimal tanggungjawab moral atas kelalaian anak buahnya, jangan hanya petugas
kebersihan itu yang dipecat, jangan buang-buang kepada Perusahaan sebagai
pemegang kontrak Cleaning Servise di RSUDZA, tegas Misran.
Semestinya,akibat dari pelecehan seksual yang terjadi
di rumah sakit oleh Petugas CS berinisial SR yang kini merusak citra Aceh
tersebut, pihak manajemen RSUDZA langsung mengambil tindakan tegas terhadap
pelaku dengan memberhentikan SR, menegur perusahaan Outsourching penyuplai
tenaga kerja, dan meminta maaf secara resmi kepada pihak keluarga korban.
Sementara itu, pihak keluarga korban yang tidak dapat
menerima kenyataan buruk itu, melaporkan pelaku ke Polda Aceh, pada 9 Oktober
2017.
Selain itu, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) Unsyiah Maulida Ariandy mengutuk tindakkan bejat yang dilakukan oleh SR
terhadap FS yang merupakan anak di bawah umur pasca menjalani operasi THT di
RSUDZA 5 Oktober 2017 lalu.
Sebenarnya, RSUDZA merupakan tempat pelayanan
kesehatan, bukan temoatnya untuk asusila, imbuh Ketua KAMMI.
Sementara Direktur RSUDZA Banda Aceh dr Fachrul
Jamal,Sp.An.KIC saat di komfirmasi Mimbarmedia via WhatsApnya, mengatakan
pihaknya sudah memfasilitasinya untuk bisa jumpa dengan pelaku, mencari pelaku
sehingga memberhentikan pelaku dan juga mengusir pelaku dari Rumah Sakit.
Namun, Direktur yang takut kehilangan jabatan
Direkturnya itu. Sehingga, Fachrul Jamal tak lupa juga menggunakan jurus buang
tanggungjawab kepadan Perusahaan ourshorsing, sebagai pengrekrut tenaga
Cleaning Servise, sehingga Fachrul Jamal menyuruh cek ke perusahaan tersebut. (MM)
Post a Comment