![]() |
Siswa SMPN 13 Takengon melakukan demo pencemaran air |
Bukan
tanpa alasan gagasan yang disampaikan wabup, karena sebanyak 36 orang
Fasilitator Daerah (Fasda) yang telah dilatih oleh USAID PRIORITAS dapat
melanjutkan pengabdiannya untuk peningkatan mutu pendidikan dalam klinik
tersebut.
Wabup menjelaskan, selama 4 tahun
terakhir, siswa pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) makin terampil dan mampu
berinovasi dalam pembelajaran. “Banyak perubahan yang terlihat pada
pembelajaran selain terampil dan melakukan inovasi baru.
Pendidikan
terus berkembang dan tidak akan tuntas walaupun banyak referensi yang kita baca
karena manusia terus berkembang mengikuti dinamika yang ada dan tidak mau
tertinggal,” kata wakil bupati, pada kegiatan yang dihadiri oleh Ketua Komisi D
DPRK, Kadisdik, Kakankemenag, kepala sekolah dan fasilitator daerah.
Kegiatan
ini juga menampilkan demo media pembelajaran yang dilakukan oleh siswa SMPN 13
Takengon yang menampilkan bahayanya pencemaran air menggunakan deterjen, ikan
dan gelas kimia. “Inilah yang terjadi jika air Danau Laut Tawar tercemar, salah
satunya ikan akan mati dan berkurang,” jelas siswa, sembari memperlihatkan 4
gelas kimia kepada wabup dengan kondisi ikan yang berbeda setiap gelasnya.
Sementara
itu, MTsN 2 Aceh Tengah menceritakan perkembangan budaya baca di sekolah mereka,
”Kini setiap minggu kami membaca dan menulis resume serta memiliki gerobak baca
untuk mendorong kami cinta pada buku. Kami juga memiliki program pemilihan Raja
dan Ratu Baca, lomba sastra, menulis buletin siswa,” jelas siswa MTsN 2 yang
pernah dikunjungi oleh Menteri Agama, Lukman Hakim dan juara beberapa event
kabupaten serta provinsi.
Ridwan Ibrahim, Koordinator USAID
PRIORITAS mengatakan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah sudah
berjalan dengan sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi dan
dokumentasi praktik baik yang dikumpulkan dari sekolah mitra dan fasda. “Dari
hasil evaluasi dan praktik baik yang dikembangkan di sekolah mitra membuktikan
kemajuan dalam program ini dan kami sangat berharap program ini dapat terus dilanjutkan
sekolah mitra, umumnya di sekolah lainnya di Aceh Tengah,” kata Ridwan.
Ridwan
juga berharap bahwa pertemuan ini merupakan kesempatan yang baik untuk
mempersamakan persepsi dan strategi keberlanjutan pasca program ini
berakhir,”Guru harus terus dilatih, terutama yang kelas awal,” sebut Ridwan..
Aceh
Tengah telah memiliki 36 Fasda bidang pembelajaran dan manajemen sekolah SD/MI
dan SMP/MTs serta Fasda Buku Bacaan Berjenjang untuk membaca kelas awal SD/MI.
Sebanyak 8 sekolah menjadi mitra USAID PRIORITAS dan sudah dilatih 164 orang
guru/kepsek dan komite dengan pendekatan Praktis, partisipatif,
menggunakan banyak video, praktik mengajar, dan pendampingan.
Selain
itu USAID telah menghibahkan 1.200 buku untuk meningkatkan budaya baca di
sekolah mitranya dan menambah hibah 3.250 Buku Bacaan Berjenjang (B3) kepada 50
SD/MI untuk keterampilan membaca dan pemahaman bacaan pada kelas awal SD/MI.
Program ini juga telah di diseminasi (di
sebarluarkan secara mandiri) pada sekolah 175 sekolah dengan total peserta yang
telah dilatih 908 menggunakan dana BOS dan mandiri sebesar Rp 435.998.000.Dampak
dari program ini sekolah mitra tersebut telah terjadi perubahan serta
peningkatan yang signifikan dalam peran guru mengajar, sikap dan kegiatan
siswa, peningkatan kinerja siswa, minat dan kemampuan baca, lingkungan sekolah,
manajemen sekolah dan partisipasi masyarakat.
Dalam pertemuan ini diungkapkan
tantangan dan peluang bagi kemajuan pendidikan di Aceh Tengah, diantaranya
Fasda yang selalu diberdayakan untuk melatih dan mendampingi sekolah/madrasah,
terutama untuk tetap berkomitmen melaksanakan praktik yang. Pemilihan sekolah
“praktik yang baik” yang siap untuk berbagi pengalaman mereka dan Forum
KKG/MGMP yang telah berjalan dengan baik sebagai ajang bagi guru pembelajar
untuk saling membelajarkan.
Budaya
membaca terus ditumbuh berkembangkan seiring dengan meningkatnya kemampuan
siswa memahami bacaan, “Kita harus terus tumbuh kembangkan budaya baca,
terutama di sekolah agar anak-anak kita menjadi insan yang handal dikemudian
hari,” jelas Ridwan Ibrahim.
Post a Comment