Tarian Belo Mesusun dari Aceh Tenggara
BANDA ACEH | Selain terkenal dengan ikon Taman Nasional Gunung Leuser yang beberapa waktu lalu disinggahi oleh aktor Hollywood Leonardi DiCaprio, Aceh Tenggara juga terkenal dengan suku Alas.
Hal inilah
yang mendasari Agara Community Banda Aceh menggelar kegiatan Culture of Alas
yang merupakan bagian untuk melestarikan budaya masyarakat Alas.
Ketua
Panitia, Oki Murzan Hani pada media ini Jum’at mengatakan, acara yang
bertemakan budaya ini sengaja diinisiasi untuk mengenalkan budaya Tanoh Alas kepada
masyarakat luas, yang digelar 27 Mei di Open Stage Taman Budaya Banda Aceh
mulai pukul 19.00 WIB.
“Kegiatan
Culture of Alas ini adalah acara perdana yang kami persembahkan tentunya kepada
seluruh masyarakat, terutama yang berada di Banda Aceh untuk mengenal lebih
dekat adat dan budaya yang ada di Tanoh Alas,” ujarnya.
Lewat tema “Introducing
The Art and Culture of Alas” tambah Oki, kegiatan ini diharapkan mampu
menjadi jembatan untuk muda-mudi di Aceh dalam mengembangkan seni budaya,
khususnya bagi generasi muda Aceh Tenggara.
“Kami
berharap, even Culture of Alas ini bisa menjadi media ekspresi seni
dalam mengembangkan budaya serta menjadi jembatan bagi masyarakat khususnya
pemuda pemudi untuk menjaga tradisi kesenian dan kebudayaan Aceh Tenggara,”
harapnya.
Sejumlah
Seni Tari Dipersiapkan
Menurut
Koordinator Lapangan, Putri Sri Mala MP, bentuk kegiatan dari Culture of
Alas yang sudah dipersiapkan panitia mulai dari seni tari, pemutaran film
dokumenter, dan puncaknya yakni tarian kolosal.
“Ada tarian
Belomesusun, tarian Brudihe, tarian Meusekat, Saman Aceh Tenggara, tarian
Tangis Dilo. Selain itu pemutaran film dokumenter juga akan kita tayangkan yang
bertema potensi wisata dan aneka ragam kehidupan etnis masyarakat Alas beserta
adat istiadat di Tanoh Alas,” sebutnya.
Sementara
penutupan puncak dari acara tersebut, sebut Putri akan menampilkan tarian
kolosal yang mengangkat tema kebudayaan dan kehidupan masyarakat Alas.
“Ini adalah
salah satu bentuk kecintaan putra-putri Tanoh Alas dengan adat istiadat mereka
yang sempat tenggelam di era modren ini, kita ingin menunjukkan bahwa generasi
muda Tanoh Alas masih peduli dengan adat budaya mereka,” imbuhnya.
Acara yang didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, UPTD Taman
Seni dan Budaya Aceh serta Dinas Pariwisata Aceh Tenggara ini terbuka untuk umum
tanpa dipungut tiket masuk.
Post a Comment