Banda Aceh | Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau social Distancing yang menjadi kebijakan pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid 19 berdampak dalam segala sektor, salah satunya adalah ruang kreatif Seniman. Seniman memiliki peran penting dalam menuju Indonesia kreatif.
FKSA (fasilitasi Karya Seniman Aceh) yang merupakan salah satu wujud perhatian pemerintah dalam hal mendukung kemajuan seni budaya Aceh ini akan berlangsung sampai akhir Agustus tahun 2020 dan melibatkan 30 orang tim screening yang terdiri dari pakar-pakar seni diberbagai bidang. Karya karya seniman akan dikurasikan sehingga diharapkan karya-karya seni yang dihasilkan menjadi maksimal.
“ semua karya yang dikurasi akan mendapat bantuan dana fasilitasi, hanya saja besaran dananya akan disesuaikan dengan nilai karya itu sendiri, yang akan menilai karya adalah seniman seniman yang professional dibidangnya” sebut Kepala Bidang Bahasa dan Seni selepas rapat dengan tim Screening.
Seniman pada prinsipnya menyambut baik itikad Pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam memajukan program ini sebagai program berkepanjangan. Jika saja program ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan maka seniman Aceh akan terbantu dalam melewati wabah covid 19 serta pasca pandemic nantinya.
“Kami harapkan, program ini akan dapat di manfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku seni, dan disikapi secara positif karena akan menjadi pertimbangan serta bahan evaluasi kita pada tahun yang akan datang, apakah program ini mendukung atau sebaliknya” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, mengharapkan dengan terselenggaranya Fasilitasi Karya Seniman Aceh tahun 2020 ini kreatifitas seniman Aceh akan meningkat serta mampu menaikkan citra kesenian Aceh kedepannya meskipun sedang dilanda pandemic COVID 19. Puncak kegiatan ini nantinya akan dikemas dalam event rejuvinasi Aceh Milenial yaitu penayangan karya-karya terpilih dengan metode yang disesuaikan dengan kondisi tanggap bencana.
“Kami memohon dukungan seluruh masyarakat untuk menyukseskan kegiatan ini,” pungkas Jamaluddin.(*)
FKSA (fasilitasi Karya Seniman Aceh) yang merupakan salah satu wujud perhatian pemerintah dalam hal mendukung kemajuan seni budaya Aceh ini akan berlangsung sampai akhir Agustus tahun 2020 dan melibatkan 30 orang tim screening yang terdiri dari pakar-pakar seni diberbagai bidang. Karya karya seniman akan dikurasikan sehingga diharapkan karya-karya seni yang dihasilkan menjadi maksimal.
“ semua karya yang dikurasi akan mendapat bantuan dana fasilitasi, hanya saja besaran dananya akan disesuaikan dengan nilai karya itu sendiri, yang akan menilai karya adalah seniman seniman yang professional dibidangnya” sebut Kepala Bidang Bahasa dan Seni selepas rapat dengan tim Screening.
Seniman pada prinsipnya menyambut baik itikad Pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam memajukan program ini sebagai program berkepanjangan. Jika saja program ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan maka seniman Aceh akan terbantu dalam melewati wabah covid 19 serta pasca pandemic nantinya.
“Kami harapkan, program ini akan dapat di manfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku seni, dan disikapi secara positif karena akan menjadi pertimbangan serta bahan evaluasi kita pada tahun yang akan datang, apakah program ini mendukung atau sebaliknya” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, mengharapkan dengan terselenggaranya Fasilitasi Karya Seniman Aceh tahun 2020 ini kreatifitas seniman Aceh akan meningkat serta mampu menaikkan citra kesenian Aceh kedepannya meskipun sedang dilanda pandemic COVID 19. Puncak kegiatan ini nantinya akan dikemas dalam event rejuvinasi Aceh Milenial yaitu penayangan karya-karya terpilih dengan metode yang disesuaikan dengan kondisi tanggap bencana.
“Kami memohon dukungan seluruh masyarakat untuk menyukseskan kegiatan ini,” pungkas Jamaluddin.(*)
Post a Comment