Sekretaris Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak T Syarbaini (kiri), yang di dampingi Nova Eliza dalam konferensi pers di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Senin (4/12/17) |
Dalam konferensi pers yang digelar di Hermes Palace Hotel, Banda
Aceh, Senin (4/12/2017) sore, Nova Eliza Kembali memperkenalkan
kampanye terbarunya bertajuk 'Perempuan Berkarya' dengan tema Perempuan . Inspirasi
. Karya. yang akan dilaksanakan pada Kamis
14 Desember 2017 mendatang
“ini dari hasil kolaborasi Office of International Affarirs
(OIA) Unsyiah, Pusat Studi Demokrasi dan Pembangunan (PSDP) serta Pusat Seni
Unsyiah”. Ujarnya
Kampanye ‘Perempuan Berkarya’ merupakan program komunitas dan
wirausahawan beserta calon-calon Wirausaha baru. Ajang ini sebagai wahana
menjalin silaturahmi serta berbagi pengalaman, pengetahuan dan wawasan antar
sesama, sehingga mampu menciptakan iklim positif bagi semua kalangan, baik
individu ataupun organisasi kemanusiaan dalam menghadapi persaingan
global serta memiliki kontribusi positif bagi Banda Aceh, khususnya, dan Indonesia pada umumnya
Nova Eliza sang pendiri ‘suara hati perempuan foundation’ mengatakan,
sangat berkomitmen untuk merangkul
perempuan-perempuan Aceh yang disambut positif oleh berbagai pihak, ini merupakan
kolaborasi dukungan semua pihak dari pemerintah daerah, LSM, IT Expert, aktivis
perempuan, komunitas anak muda, pelaku UKM, pengusaha muda Aceh hingga
mahasiswa..
"Tindak kekerasan perempuan yang masih tinggi tak
menyurutkan niat dan semangat saya untuk terus berjuang mengedukasi
masyarakat, guna memberikan kepedulian perempuan sejak 3 tahun lalu. Untuk
kampanye 'Perempuan Berkarya' kali ini sedikit berbeda, karena lebih berfokus
pada pendekatan terhadap kaum perempuan”. jelasnya
Ditambahkannya, Kami juga selalu mengedukasi masyarakat agar
terus merangkul korban kekerasan agar mereka dapat menjadi perempuan yang
pintar dan bisa menjadi penerus bangsa dengan perstasi dan karyanya, agar mereka tetap
memiliki semangat melanjutkan hidup dalam menyongsong masa depan yang masih
panjang
“Kini saatnya perempuan dapat berkarya demi bangsa, kita sebagai
perempuan mampu menumbuhkan potensi dan kemampuan diri. Itulah sebabnya,
perempuan harus cerdas agar dapat bertahan hidup. Lewat perempuan juga yang melahirkan generasi muda masa depan yang cemerlang," kata Nova.
Suara Hati Foundation memiliki visi menuju perempuan yang
berdaya kreasi maju serta mandiri untuk tergerak menggelar berbagi misi
kegiatan penggalangan kepedulian terhadap kaum perempuan. Salah satunya, dengan
meningkatkan peran perempuan untuk lebih berpikir positif, kreatif dan mandiri
dalam wirausaha sekaligus menciptakan lapangan kerja untuk kelangsungan hidup
dalam jangka waktu panjang.
"Selain itu, membangun budaya akan pentingnya peranan
perempuan melalui kreatifitas, memanfaatkan teknologi yang semakin canggih,
meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan di berbagai sosial kehidupan
masyarakat, memberi edukasi serta meningkatkan kewaspadaan pada masyarakat luas
atas segala bentuk kekerasan yang memicu landasan gerakan sosial, agar
menghentikan segala bentuk kekerasan pada masyarakat, khususnya
perempuan," jelasnya.
Kampanye 'Perempuan Berkarya' ini juga merupakan sebuah acara
inspiratif yang dikemas mulai dari talkshow, pameran kerajinan lokal, art
performance yang juga menjadi ajang pertukaran informasi sekaligus ajang pengembangan
usaha bagi peserta dan untuk mencari mitra usaha. Menurutnya, ini menjadi
peluang bagus untuk perempuan di Banda Aceh dan sekitar untuk membangun
networking.
"Acara dikemas dengan konsep mengutamakan kearifan lokal
yang melibatkan perempuan dari berbagai bidang profesi serta keterlibatan
akademisi bertujuan untuk mendukung peningkatan wawasan, perbaikan kualitas
hidup serta peranan perempuan dalam segala aspek kehidupan, sekaligus menjadi
ajang edukasi bagi para pengunjung untuk bersama menjauhkan diri dari
kekerasan. Untuk itu, saya mengajak perempuan, mari kita cerdaskan diri dalam
berkarya", paparnya.
Dalam konferensi pers tersebut, hadir sebagai pembicara Nova
Eliza dari Suara Hati Perempuan Foundation, Radhi Darmansyah mewakili Unsyiah, Teuku
Syarbaini Sekretaris Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak serta Fairus M
Nur Ibrahim selaku moderator.
Post a Comment