Kasubdit
Kelembagaan Kemenag RI, Dr H Syafiuddin, MA saat memberi arahan didampingi oleh Kabid
Pendidikan Islam Kemenag Aceh
BANDA
ACEH | Menindak lanjuti
dukungan dan komitmen Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama,
Prof Dr Kamarudin Amin untuk memperluas madrasah penerima manfaat praktik pendidikan
yang baik dari program USAID PRIORITAS, sebanyak 60 orang peserta yang terdiri
unsur Kepala Kantor Kemenag, koordinator pengawas, Kasi Mapenda, Kelompok Kerja
Kepala Madrasah dan pendataan dari 9 Kabupaten/Kota mitra USAID PRIORITAS
(Abdya, Aceh Jaya, Pidie, Pijay, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara
dan Aceh Tamiang) berkumpul di Hotel 88 Banda Aceh selama 3 hari dalam kegiatan
Workshop Perencanaan Diseminasi Praktik yang Baik, mulai dari tanggal 24 hingga
26 oktober 2016
Kasubid
Kelembagaan Direktorat Madrasah Kemenag Dr H Syafiuddin. MA, jelaskan, Kemenag
dan USAID PRIORITAS akan meningkatkan kapasitas ratusan madrasah melalui
Kelompok Kerja Madrasah (KKM), guna mendukung kegiatan ini Kemenag menghibahkan
dana untuk pelatihan guru Madrasah di 9 Kabupaten. “Beberapa KKM akan mendapat
dana hibah Rp. 50 juta yang nanti akan kita tentukan bersama dengan USAID
PRIORITAS untuk berapa KKM yang akan dilatih di setiap provinsi”, kata
Syafiuddin.
”Saya
tahu dan lihat sendiri program ini bagus untuk meningkatkan kreatifitas guru
dalam mengajar, tapi jangkauannya masih sangat terbatas, Kita harus bersama
menyebarluaskan dan menjangkau madrasah-madrasah yang belum tersentuh program
ini,” kata Dr.Syafiuddin.
Sementara itu, Direktur
Program USAID PRIORITAS, Stuart Weston yang turut hadir pada kegiatan tersebut
menjelaskan, penerapan Metode Pengembangan Sekolah Secara Menyeluruh (Whole School Development) oleh USAID
PRIORITAS kepada sekolah/madrasah yang menjadi mitranya, ternyata diakui telah
membawa perubahan positif yang signifikan terhadap kualitas pendidikan dan
output sekolah.
“Proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
dan psikologis peserta didik”, ujar Stuart yang mengapresiasi penyebarluasan
praktik baik tersebut di Madrasah-Madrasah
.
Mitra USAID
PRIORITAS di 9 Kabupaten tersebut, kini berjumlah 306 MI dan 206 MTs, yang baru
hanya 89 MI dan 49 MTs dan juga telah tersentuh dengan program ini, sedangkan
217 MI dan 157 MTs lainnya belum memperoleh pelatihan praktik baik. Dengan
demikian ada sekitar 5.413 guru MI dan 4.199 guru MTs yang belum dilatih metode
pembelajaran tersebut. (dari jumlah total 5.969 guru MI dan 4.795 guru MTs).
Kepala kantor
Kemenag Aceh Utara, Drs Zulkifli Idris MPd mengapresiasi perubahan di beberapa
Madrasah mitra USAID PRIORITAS di kabupaten tersebut, dan siap untuk
mendiseminasikan ke madrasah lainnya, “Program ini membawa dampak positif dalam
pembelajaran serta pengelolaan madrasah sehingga memang wajib untuk
didiseminasikan ke madrasah lain agar tidak ada ketimpangan,” katanya.
Senanda
dengan Zulkifli, Kepala Kantor Kemenag Bireuen, Drs H Maiyusri mengaku
guru-guru madrasah telah mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran terbaik.
“Namun jumlah madrasah yang bisa dijangkau USAID PRIROITAS masih terbatas”,
jelasnya yang siap melanjutkan program ini pasca USAID PRIORITAS berakhir di
Indonesia tahun 2017.
Post a Comment