Salah satu hasil karya mahasiswa praktikan saat pelatihan
mahasiswa PPL Unsyiah
BANDA ACEH | Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
merupakan salah satu fase penting untuk memberikan bekal pengalaman mengajar
yang baik bagi mahasiswa. Pengalaman mengajar yang baik akan diperoleh, antara
lain melalui bimbingan secara kolaboratif oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
dan Guru Pamong (GP).
“USAID PRIORITAS bersama-sama dengan LPTK
(FKIP Unsyiah dan FTK UIN Ar Raniry) memandang perlunya peningkatan peran
efektif DPL dan guru pamong dalam melakukan pembimbingan para mahasiswa praktikan.
Selama ini, komunikasi antara DPL, guru pamong dan mahasiswa praktikan masih
cenderung searah dan kurang intensif, sehingga pemantauan progress kemampuan mengajar praktikan kurang
komprehensif. Pelatihan ini diharapkan bisa memberikan masukan alternatif untuk
pembimbingan,” jelas Ridwan Ibrahim, Provincial Coordinator USAID PRIORITAS Aceh
di sela-sela acara
Pelatihan Dosen Pembimbing Lapangan dan Guru Pamong untuk meningkatkan praktik
pengalaman lapangan (PPL) mahasiswa lembaga pendidikan tenaga kependidikan
(LPTK), di Banda Aceh, Selasa (30/8/2016).
Menurut Koordinator USAID Prioritas
Provinsi Aceh, Ridwan Ibrahim, mentamsilkan LPTK sebagai dapur dan sekolah
sebagai pemakai produk dapur LPTK. Ada dua hal yang terkait, yaitu bagaimana
LPTK membimbing dan mempersiapkan sekolah yang akan ditempati oleh mahasiswa
praktikan selain itu bagaimana guru pamong memperlihatkan praktik yang baik
pada mahasiswa praktikan. Oleh karena itu, kolaborasi dan komunikasi antara
DPL, guru pamong dan mahasiswa praktikan sangat diperlukan.
“Kita harus betul-betul mempersiapkan ini,
sehingga saat mahasiswa praktikan melakukan PPL mereka mendapatkan praktik yang
baik dari sekolah dan ini menjadi bekal saat mereka menjadi guru,” ujar Ridwan.
Kegiatan pelatihan Tiga hari ini dihadiri
60 orang, (20 orang DPL, 20 orang guru pamong dari sekolah mitra Unsyiah dan
UIN Ar Raniry dan 20 orang mahasiswa sebagai praktikan) yang berasal dari FKIP
Unsyiah dan Tarbiyah UIN Ar Raniry.
Dalam acara ini,
para dosen dan guru pamong mendapatkan pelatihan menulis jurnal reflektif,
melakukan konferensi pembimbingan mahasiswa, melakukan observasi sekolah dan
ruang kelas, serta praktik pendampingan mengajar terbimbing dan mengajar
mandiri dalam PPL dan penilaian PPL.
Mawardi, SAg, MPd, dosen UIN Ar Raniry,
menjelaskan bahwa pelatihan yang dilakukan USAID PRIORITAS dapat menjadi
refleksi dan acuan pelaksanaan kegiatan PPL, baik bagi dosen maupun guru
pamong.
“Perlu ada
pendampingan dan komitmen dari institusi sekolah dan LPTK untuk melihat apakah
mahasiswa calon guru benar-benar melaksanakan yang sudah diterima dalam
perkuliahan. PPL ini bukan hanya berguna bagi mahasiswa calon guru, tapi juga
bagi sekolah karena mahasiswa mempraktikkan pembelajaran aktif terbaru dan
belajar bersama guru pamong untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah,” papar Mawardi.
Ana Mujriyanti, SPd, guru pamong SDN 54 Banda Aceh menjelaskan,
bahwa kegiatan pelatihan yang mempertemukan dosen dan guru menciptakan sebuah
forum pertemuan informasi dan memberikan solusi aplikatif untuk masalah PPL
yang dihadapi di lapangan. Menurut Ana, salah satu masalah yang sering terjadi
di lapangan adalah mahasiswa praktikan kurang memahami teknik penggunaan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi.
“Melalui kegiatan ini,
terjadi sharing antara DPL dan guru pamong yang memiliki scope kerja masing-masing. Selain itu,
permasalahan yang dihadapi oleh LPTK dan sekolah bisa dipelajari dan saling
berbagi untuk menyelesaikan masalah yang ada,” kata Ana.
Post a Comment