BANDA ACEH | Azhari
selaku ketua Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia atau biasa disebut Bekraf, melalui Press Release yang dikirim ke email aceh.news@yahoo.com,
Sabtu (27/8/2016) menyampaikan, Bekraf merupakan sebuah lembaga baru bentukan
pemerintah Jokowi-JK yang focus pada upaya meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB), mendongkrak nilai ekspor produk, dan meningkatkan jumlah tenaga kerja dan terserapnya tenaga kerja di bidang usaha produktif, serta menggali
pendapatan baru. Oleh karena itu kita tidak dapat berharap lagi perekonomian
Aceh ditopang oleh Dana Otsus
dan SDA.
Aceh kaya dengan seni budaya dan kuliner sadar pengembangan ekonomi kreatif saat ini menjadi penyumbang keuangan daerah yang signifikan, dalam upaya peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Aceh kaya dengan seni budaya dan kuliner sadar pengembangan ekonomi kreatif saat ini menjadi penyumbang keuangan daerah yang signifikan, dalam upaya peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
“Provinsi Aceh yang kaya dengan beragam seni budaya dan kuliner, menaruh harapan agar subsector ekonomi kreatif yang ada di Aceh ini mendapat perhatian dari Badan ekonomi kreatif,” kata Teuku Riefky Harsya, Ketua Komisi X DPR RI, Dapil Aceh komisi PDIP ini, Jum’at (26/8/2016)
Lanjut Teuku Riefky, komunitas dan pelaku ekonomi butuh koordinasi dan kerjasama dengan Pemda. Selain itu ia juga mengharapkan agar Bekraf duduk dengan pemerintah daerah untuk mencari masukan sehingga dapat bersinergi dengan program dan penganggaran Bekraf.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai pemangku kepentingan merasa urgensi untuk meningkatkan keuntungan Negara. Sehingga Bekraf dibentuk 16 sub-sektor yang diwakili empat basis ekonomi kreatif,yaitu media, teknologi, inovasi dan seni budaya.
Acara yang di
prakarsai oleh Badan Ekonomi Kreatif melalaui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan unsur Qoadro Helix ekonomi kreatif, berlangsung selama dua hari di Hermes Palace Hotel, yang dihadiri 50 pelaku ekonomi kreatif mewakili akademisi, sektor bisnis, komuniti dan pemerintah.
Dalam kesempatan
tersebut Bekraf bersama pemerintah menandatangani Momerandum of Understanding (MoU), nota kesepahaman yang bertujuan untuk perumusan kerjasama Quadro Helix di Provinsi Aceh.
“semoga ini bisa
menjadi membantu pelaku ekonomi kreatif, nensosialisasikan kepada masyarakat luas untuk bangun dan mengembangkan ekonomi kreatif. Sehingga dapat mengubah masyarakat menjadi pengusaha bukan hanya menjadi PNS,” harap Mahlizar yang kini sedang melestarikan makanan khas Gayo.
Post a Comment